SKD KD 3.4 Menerapkan logika dan operasi perhitungan data
- Get link
- X
- Other Apps
Pengertian Logika
Logika adalah hasil
pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam
bahasa.
Kata Logika berasal dari
Yunani kuno λόγος (logos) yang juga merupakan salah satu cabang ilmu filsafat.
Sebagai sebuah ilmu, logika disebut dengan
logike episteme (bahasa Latin: logica scientia) atau ilmu logika (ilmu
pengetahuan) yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus, tepat, dan
teratur.
Pengertian Logika Menurut Para Ahli
Para ahli telah
mendefinisikan beberapa pengertian logika diantaranya :
Aristoteles
Pengertian logika adalah
ajaran tentang berpikir yang secara ilmiah membicarakan bentuk pikiran itu
sendiri dan hukum-hukum yang menguasai pikiran.
W. Poespoprodjo, Ek. T. Gilarso. (2006: 13)
Logika merupakan ilmu dan
kecakapan menalar, berpikir dengan tepat.
Jan Hendrik Rapar (1996 : 5)
Logika adalah suatau
pertimbangan akal atau pikiran yang diatur lewat kata dan dinyatakan dalam
bahasa.
Soekadijo, (1983-1994: 3)
Pengertian Logika menurut
Soekadijo adalah suatu metode atau teknik yang diciptakan untuk meneliti
ketepatan nenalar.
William Alston
Pengertian logika adalah
studi tentang penyimpulan, secara lebih ceramat usaha untuk mennetapkan
ukuran-ukuran guna memisahkan penyimpulan yang sah dan tidak sah.
contoh-contoh logika
X : Saya mempunyai line telepon Telkom.
Y : Saya bisa berlangganan Speedy.
Implikasi X –> Y :
Jika saya mempunyai
line telepon Telkom, maka saya bisa berlangganan Speedy.
Jika saya mempunyai
line telepon Telkom, saya bisa berlangganan Speedy.
Saya bisa berlangganan
Speedy, jika saya mempunyai line telepon Telkom.
Saya bisa berlangganan
Speedy, hanya jika saya sudah mempunyai line telepon Telkom.
Syarat perlu saya bisa
berlangganan Speedy adalah harus mempunyai line telepon Telkom.
X : Saya naik motor ke kampus.
Y : Saya tidak terlambat.
Konvers : Jika saya tidak terlambat, maka saya
naik motor ke kampus.
Invers : Jika saya tidak naik motor ke kampus,
maka saya terlambat.
Kontraposisi : Jika saya terlambat, maka saya
tidak naik motor ke kampus.
· Jika
hari hujan maka jalan licin
· Jika
Andi rajin belajar maka Ia akan mendapat nilai yang bagus
· Jika
segitiga ABC sama sisi maka segitiga ABC sama kaki
· Jika
Adit suka makan bakso maka 2+3 6
· Jika
1<2 maka -1=0 tidak mempunyai solusi
Logika dalam Peta Ilmu Pengetahuan
Aristoteles (384-322 SM) membagi ilmu
pengetahuan ke dalam tiga kelas atau tiga kelompok sebagai berikut
1. Filsafat Spekulatif atau
Filsafat Teorites,
yang bersifat objektif dan bertujuan pengetahuan demi pengetahuan itu sendiri.
Kelompok ini terdiri dari atas fisika, metafisila, biopsikologi, dan teologia.
2. Filsafat Praktika, yang member pedoman bagi
tingkah laku manusia. Kelompok ini terdiri atas etika dan politik.
3. Filsafat Produktif, yang membimbing manusia
menjadi produktif lewat ketrampilan khusus. Kelompok ini terdiri dari atas
kritik sastra, retrotika, dan estetika.
Dasar Logika
Konsep bentuk logis adalah inti dari logika.
Konsep itu menyatakan bahwa kesahihan (validitas) sebuah argumen ditentukan
oleh bentuk logisnya, bukan oleh isinya. Dalam hal ini logika menjadi alat
untuk menganalisis argumen, yakni hubungan antara kesimpulan dan bukti atau
bukti-bukti yang diberikan (premis). Logika silogistik tradisional Aristoteles
dan logika simbolik modern adalah contoh-contoh dari logika formal.
Dasar penalaran dalam logika ada dua, yakni
deduktif dan induktif.
Fungsi Logika
Ada empat fungsi logika :
1. Membantu
setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional, kritis,
lurus, tepat, tertib, metodis, dan koheren.
2. Meningkatkan
kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan objektif.
Menambah kecerdasa dan meningkatkan kemampuan
berpikir secara tajam dan mandiri.
3. Meningkatkan
cinta akan keberanian dan menghindari kekeliruan kesesatan.
Manfaat Logika Bagi Manusia
• Melatih
jiwa manusia agar dapat memperhalus jiwa pikirannya.
• Mendidik
kekuatan akal pikiran dan mengembangkannya yang sebaik-baiknya dengan melatih
dan membiasakan mengadakan penelitian-penelitian tentang cara berpikir.
• Studi
Logika mendidik kita berpikir jernih dan kritis.
• Logika
memungkinkan kita melaksanakan disiplin intelektual yang diperlukan dalam
menyimpulkan atau menarik kesimpulan.
• Logika
membantu kita menginterpretasikan fakta dan pendapat orang lain secara memadai.
• Logika
melatih kita tentang teknik-teknik menetapkan asumsi dan implikasi.
• Logika
membantu kita mendeteksi penalaran-penalaran yang keliru dan tidak jelas.
• Logika
memancing pemikiran-pemikiran ilmiah dan reflektif.
• Mengenali
dan menggunakan bentuk-bentuk umum tertentu dengan cara penarikan konklusi yang
benar dan menghindari kesalahan-kesalahan yang bisa dijumpai.
• Dapat
memperpanjang rangkaian penalaran itu untuk menyelesaikan problem-problem yang
lebih kompleks.
• Daya
khayal semakin tinggi sehingga menjadi lebih kreatif.
• Dengan
membiasakan latihan berpikir, manusia akan mudah dan cepat mengetahui di mana
letak kesalahan yang menggelincirkannya dalam usaha menuju hukum-hukum yang
diperoleh dengan pikiran itu.
Jadi mempelajari ilmu logika itu sama dengan
mempelajari Ilmu Pasti, dalam arti sama-sama tidak langsung memperoleh manfaat
dengan ilmu itu sendiri, tapi ilmu-ilmu itu sebagai perantara yang merupakan
suatu jembatan untuk ilmu-ilmu yang lain juga untuk memimbang sampai di mana
kebenaran ilmu-ilmu itu. Dengan demikian maka ilmu logika juga boleh di sebut
ilmu pertimbangan atau ukuran; dalam bahasa Arab di sebut ‘Ilmulmizan atau
Mi’jarul’ulum.
Manfaat lain:
1. Menjaga
kita supaya selalu berfikir benar.
2. Efektif
dalam berfikir ataupun berargumentasi.
3. Berfikir
sistematis sesuai aturan-aturan berfikir benar.
4. Sebagai
ilmu alat dalam mempelajari ilmu apapun, termasuk filsafat.
karena yang dipelajari dalam ilmu logika
hanyalah berupa aturan-aturan berfikir benar, maka tidak otomatis seseorang
yang belajar logika akan menjadi orang yang selalu benar dalam berfikir. itu
semua tergantung seperti apa dia menerapkan aturan-aturan berfikir itu,
disiplin tidak dalam menggunakan aturan-aturan itu, sering berlatih, dan tentu
saja punya tekad untuk tetap berada dalam kebenaran.
Jenis Jenis Logika
Pembahasan kali ini tidak akan melanjutkan
bagaimana logika dan proses aliran sentuhan masalah diolah pada otak. Sistem
pengolahan informasi dalam berlogika secara mendalam akan dibahas di lain
waktu. Disini akan dipaparkan jenis jenis logika beserta kegunaan logika
tersebut. Pertama akan dilihat mengenai jenis jenis logika terlebih dahulu.
Jenis logika yang pertama yaitu logika alamiah.
• Jenis
logika alamiah ini merupakan kesatuan sistem kerja pada komponen jiwa manusia
yaitu akal. Penggunaan logika alamiah ini akan berusaha untuk menelusuri suatu
hal dengan tepat dan lurus. Sebagaimana sifat alamiah, aliran arus pengolahan
informasi dalam sistem ini masih murni tanpa adanya pertimbangan dan pemikiran
yang melibatkan rasa ingin, rasa lebih cendrung yang berkategori subjektive.
Jenis logika alamiah ini selalu dibawa sejak manusia terlahir ke dunia. Dengan
adanya logika ini akan mengarahkan semua tindakan dan pengambilan keputusan
berdasarkan prinsip benar atau salah, harus atau tidak harus. Semua diluar
adanya rasa kasihan, rasa penerimaan akan kekurangan yang bisa dimaklumi suatu
peristiwa.Contohnya, Seorang anak tidak boleh membantah orang tuanya. Sampai di
sana, tidak ada kalimat lainnya, tak ada alasan apa apa, kata namun, tetapi dan
lain lain.
• Jenis
logika yang kedua logika ilmiah. Logika ilmiah ini menyangkut akan perumusan prinsip
prinsip tertentu dalam konteks pengetahuan. Termasuk disini perumusan hukum dan
teorema sains. Dalam penggunaan logika ini selalu akan tersimpan sebuah alasan
yang menyangkut dengan alasan lainnya. Dalam faktor logika inilah timbul suatu
pembelajaran baik secara keilmuan, sikap dan moralitas. Manusia akan bersikap
lebih memperhatikan detail suatu hal, mempelajari kejadian, menemukan alasan
alasan yang berkaitan. Tujuan logika ilmiah ini untuk meminimalisir terjadinya
kesalahan kesalahan yang berulang baik itu dari peristiwa yang dialami individu
itu sendiri ataupun dari peristiwa yang dialami individu lain.
Itulah jenis logika secara mendasar yang
dimiliki seorang individu. Dalam kehidupan sehari hari kedua logika tersebut
akan digunakan untuk mempertimbangkan kejadian yang akan atau yang telah
terjadi. Biasanya dalam pengambilan keputusan right or wrong, yes or no dominan
nantinya akan digunakan jenis logika kedua. Selanjutnya akan dirincikan lebih
mendetail kegunaan logika ini.
Macam-macam Pengertian Logika menurut The Liang
Gie (1980) dalam Adib (2010: 102-104) :
Pengertian Logika Dalam Arti Sempit
Dalam arti sempit logika dipakai searti dengan
logika deduktif atau logika formal. Sedangkan dalam arti luas, pemakaiannya
mencakup kesimpulan-kesimpulan dari berbagai bukti dan tentang bagaimana sistem
penjelasan disusun dalam ilmu alam serta meliputi pula pembahasan mengenai
logika itu sendiri.
Pengertian Logika Deduktif dan Induktif
Logika Deduktif mempelajari asas-asas penalaran
yang bersifat deduktif, yakni suatu penalaran yang menurunkan suatu kesimpulan
sebagai kemestian dari pangkal pikirnya sehingga bersifat betul menurut
bentuknya saja.
Sedangkan Logika Induktif mempelajari asas-asas
penalaran yang betul dari sejumlah hal khusus sempai pada kesimpulan umum yang
bersifat boleh jadi (probability).
Pengertian Logika Formal (Minor) dan Material
(Mayor)
Logika Formal atau disebut juga Logika Minor
mempelajari asas, aturan atau hukum-hukum berfikir yang harus ditaati, agar
orang dapat berfikir dengan benar dan mencapai kebenaran.
Sedangkan Logika Material atau Mayor
mempelajari langsung pekerjaan akal serta menilai hasil-hasil logika formal dan
mengujinya dengan kenyataan praktis yang sesungguhnya, mempelajari
sumber-sumber dan asalnya pengetahuan, alat-alat pengetahuan, proses terjadinya
pengetahuan, dan akhirnya merumuskan metode ilmu pengetahuan itu.
Logika Murni dan Terapan
Logika Murni merupakan pengetahuan mengenai
asas dan aturan logika yang berlaku umum pada semua segi dan bagian dari
pernyataan-pernyataan dengan tanpa mempersoalkan arti khusus dalam sesuatu
cabang ilmu dari istilah pernyataan yang dimaksud.
Logika Terapan adalah pengetahuan logika yang
diterapkan dalam setiap cabang ilmu, bidang-bidang filsafat, dan juga dalam
pembicaraan yang menggunakan bahasa sehari-hari.
Logika Filsafati dan Matematik
Logika Filsafati merupakan ragam logika yang
punya hubungan erat dengan pembahasan dalam bidang filsafat, seperti logika
kewajiban dengan etika atau logika arti dengan metafisika.
Ciri-ciri logika induktif antara lain:
- Sintesis
Kesimpulan ditarik dengan mensintesakan
kasus-kasus yang digunakan dalam premis-premis.
- General
Kesimpulan yang ditarik selalu meliputi jumlah
kasus yang lebih banyak
- Aposteriori
Kasus-kasus yang dijadikan landasan argumen
merupakan hasil pengamatan inderawi
- Kesimpulan tidak mungkin mengandung
nilai kepastian mutlak (ada aspek probabilitas)
Secara umum, logika induktif sulit untuk
dibuktikan kebenaran/ke-reliable-annya dilihat dari ciri-cirinya.
Sebagai contoh:
Strong Inductive/Induktif kuat
–
Besi (logam) apabila dipanaskan memuai
–
Perunggu (logam) apabila dipanaskan memuai
–
Perak (logam) apabila dipanaskan akan memuai
– Jadi,
logam (besi, perunggu, perak) apabila dipanaskan akan memuai.
Buktinya sangat kuat. Hampir semua logam bila
dipanaskan akan memuai.
Prinsip-Prinsip Dasar Logika
Pikiran adalah benda kodrat, maka berlaku juga
hukum-hukum yang mengikat semua benda kodrat, semua ada khusus (semua beings).
Hukum-hukum tadi adalah pangkalan yang tidak boleh dan tidak dapat diabaikan.
Apabila orang mengabaikannya, hanya kekacauanlah yang akan didapat.
Prinsip-prinsip ini juga disebut prinsip-prinsip formal Karena merupakan prinsip-prinsip
yang menjamin terlaksananya proses pemikiran dengan benar.
Prinsip-prinsip tersebut merupakan
prinsip-prinsip dasar karena prinsip-prinsip tersebut demikian bersahaja, mudah
dan cepat dilihat. Dengan membandingkan suatu benda dengan dirinya sendiri atau
dengan membandingkan ada khusus dan bukan khusus dengan sangat mudah.
Prinsip-prinsip dasar logika ada empat yang
terdiri atas tiga prinsip dari Aristoteles dan satu prinsip dari George Leibnez
seorang filsuf di Jerman.Prinsip-prinsip tersebut adalah:
1. Principium
Identitatis (prinsip identitas)
Prinsip identitas merupakan dasar dari semua
pemikiran. Artinya prngakuan bahwa benda ini adalah benda ini, bukan benda
lain. Disimbolkan dengan A=A. Contoh: Mahasiswa akan sama dengan mahasiswa.
2. Principium
Contracditionis (prinsip kontradiksi/pembatalan)
Prinsip ini merupakan rumusan negatif dari
prinsip identitas. Yaitu suatu prnyataan tidak mungkin mempuyai nilai benar dan
tidak benar pada saat yag sama. Disimbolkan dengan A#-A. Contoh: seorang
mahasiswa (pada saat yang bersamaan) cemerlang dan tidak cemerlang dalam
matematika, meskipun bisa jadi ia cemerlang dalam aljabar, tetapi tidak
cemerlang dalam bahasa
3. Principium
Exclusi tertii (prinsip eksklusi tertii)
Prinsip ini merupakan penyisihan jalan tengah
atau prinsip tidak adanya kemungkinan ketiga. Disimbolkan dengan A#A dan –A.
Contoh: Seorang intelektual dalam satu waktu tidak mungkin menjadi seorang
preman sekaligus (bersamaan)
4. Principium
Rationis Sufficientis (prinsip cukup alasan)
Prinsip ini merupakan suatu perubahan yang terjadi
pada sesuatu hal tertentu mestilah berdasarkan alas an yang cukup, tidak
mungkin tiba-tiba berubah tanpa sebab-sebab yang mencukupi. Contoh: Mahasiswa
ketika memilih STAIN sebagai tempat untuk belajar, maka pasti dia memiliki
cukup alas an untuk itu.
Dan Lain-lain.
OPERASI PERHITUNGAN DATA
A. Operator Perhitungan
Data
Penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian,
dan pangkat dilakukan dengan cara menuliskan alamat selnya bukan angkanya pada
formula bar. Lembar sebar dapat melakukan proses perhitungan dengan menggunakan
operator hitung sebagai berikut :
Proses perhitungan akan dilakukan sesuai dengan
derajat urutan operator sebagai berikut:
Proses Pertama ^
Proses Kedua * atau /
Proses Ketiga + atau –
Rumus yang diapit dengan tanda kurung () akan
diproses terlebih dahulu. Menulis Rumus
selalu diawali dengan lambang sama dengan (=)
.Setiap penulisan rumus diawali dengan
tanda ’sama dengan’ (=) diakhiri dengan menekan
Enter
Misal :
Penjumlahan : = A1+B1 atau +A1+B1.
Pengurangan : = A1-B1 atau +A1-B1.
Perkalian : = A1*B1 atau +A1*B1.
Pembagian : = A1/B1 atau +A1/B1.
Pangkat 2 : = A1^2 atau A1^2.
B. Menggunakan Rumus
Rumus merupakan instruksi metematika yang
dimasukkan ke suatu cell pada lembar
kerja. Rumus akan membawa instruksi untuk
melakukan proses perhitungan tertentu.
Contoh : = A1 + C1
Demikian juga untuk cell D2, D3 dst.
Pada contoh di atas, Cell D1 merupakan hasil
penjumlahan dari cell A1 dan C1 dengan
menggunakan rumus penjumlahan:
Pada contoh di atas, Cell D1 merupakan hasil
penjumlahan dari cell A1 dan C1 dengan
menggunakan rumus penjumlahan:
C. Pemakaian Fungsi pada MS Excel
1. Fungsi Bantu Statistik
Max (Range) : mencari nilai terbesar dari suatu
range.
Min (Range) : mencari nilai terkecil dari suatu
range.
Sum (Range) : mencari jumlah dari isi data yang
terdapat pada suatu range.
Average (Range) : mencari nilai rata-rata dari
suatu range.
Count (Range) : mencari jumlah data yang
terdapat pada suatu range.
Contoh Soal :
Carilah
rumus formula untuk menghasilkan nilai yang berwarna merah dibawah ini!
Cara pengerjaan :
● Jumlah Nilai pada cell F6 adalah
“=Sum(C6:E6)” atau “+C6+D6+E6”
● Total Nilai Kelas pada cell C16 adalah
“=Sum(C6:C15)”
● Rata-rata Nilai Kelas pada cell C17 adalah
“=Average(C6:C15)”
● Nilai Terendah pada cell C18 adalah
“+Min(C6:C15)”
● Nilai Terbesar pada cell C19 adalah
“+Max(C6:C15)”
● Jumlah Data pada cell C20 adalah
“+Count(C6:C15)”
Untuk nilai TAS dan nilai Praktikum, dapat
dilakukan penggandaan rumus formula /melakukan copy rumus hanya dengan
menggerakkan kursor + pada sebelah kananbawahcell yang akan di-copy lalu ke
daerah yang masih belum ada rumus formulanya.
Selanjutnya
lepaskan klik maka hasilnya :
2. Fungsi
Kelompok Text
a. Left : mengambil karakter yang ada di
sebelah kiri dari satu kesatuan
karakter.
Penulisan : =LEFT(teks, jumlah_karakter) : teks
bisa diganti dengan cell
Contoh:
=LEFT(“yogyakarta”,5) menghasilkan : yogya
=LEFT(A12,5)
b. Right : mengambil karakter yang ada di sebelah
kanan dari satu kesatuan
karakter.
Penulisan : =RIGHT(teks, jumlah_karakter)
Contoh:
=RIGHT(“yogyakarta”,5) menghasilkan :karta
c. Mid : mengambil karakter yang ada di tengah
dari satu kesatuan karakter.
Penulisan : =MID(teks, angka_awal,
jumlah_karakter)
Contoh:
=MID(“yogyakarta”,5,4) menghasilkan : akar
d. Upper : mengubah semua karakter dalam setiap
kata yang ada pada
suatu teks menjadi huruf besar / kapital.
Contoh :
=UPPER(“saya”) menghasilkan SAYA
e. Lower : mengubah semua karakter dalam setiap
kata yang ada pada
suatu teks menjadi huruf kecil.
Contoh :
=LOWER(“SAYA”) menghasilkan saya
f. Proper : mengubah karakter pertama dalam
setiap kata yang ada pada
suatu teks menjadi huruf besar / kapital dan mengubah
huruf
berikutnya dengan huruf kecil.
Contoh : =PROPER(“saya sedang praktikum”)
menghasilkan Saya Sedang Praktikum
g. Len : mengambil karakter terkiri sejumlah
yang dinyatakan pada argumen
jumlah_karakter.
Contoh
: =LEN(“Praktikum”) menghasilkan 9
h. Text : mengubah angka menjadi teks dengan
jumlah desimal sesuai yang
dinyatakan pada argumen format_teks.
Penulisan : =TEXT(angka, format_teks)
Contoh : =TEXT(100/4,“0.00”) menghasilkan 25.00
Catatan !!! tanda koma ( , ) diatas dapat juga
diganti dengan tanda titik koma ( ; ),
disesuiankan dengan komputer yang dipakai.
3. Fungsi Bantu
Logika
a. And (Logical 1,logical 2,…,logical 30)
menghasilkan argument true jika semua logika
benar.
b. Or (Logical 1,logical 2,…,logical 30)
menghasilkan argument true jika salah satu
logika benar.
c. Not (Logical)
menghasilkan kebalikan logika.
d. If (Logical Text, Value True, Value False)
menghasilkan argument dengan pemenuhan syarat
yang telah ditentukan.
Contoh:
=VLOOKUP(C3;$F$3:$G$7;2;TRUE)
=VLOOKUP(C3;TABEL1;2;1)
b.
HLOOKUP
Fungsi Hlookup digunakan untuk mencari nilai
berdasarkan pembacaan pada tabel
referensi yang ditentukan berdasarkan no baris
(data tersusun secara horizontal).
Bentuk Penulisan
=HLOOKUP(Kriteria;Tabel_Rujukan;No_Baris_Tabel_Rujukan;Rangelookup)
Contoh :
=HLOOKUP(C3;$F$3:$I$4;1;FALSE).
=HLOOKUP(C3;TABEL2;1;0).
Jika tabel tersusun secara vertikal, kita
menggunakan fungsi VLOOKUP.
Dan, jika tabel tersusun secara horizontal,
maka kita menggunakan fungsi
HLOOKUP.
Cara Penulisan:
=VLOOKUP(lookup_value,table_array,col_index_num,range_lookup)
=HLOOKUP(lookup_value,table_array,row_index_num,range_lookup)
Dimana:
● lookup_value: nilai atau sel referensi yang
dijadikan kunci dalam pencarian
data.
● table_array: tabel atau range yang menyimpan
data yang ingin dicari.
● col_index_num: nomor kolom yang ingin diambil
nilainya untuk fungsi
VLOOKUP.
● row_index_num: nomor baris yang ingin diambil
nilainya untuk fungsi
HLOOKUP.
● range_lookup: Nilai logika TRUE atau FALSE,
dimana Anda ingin fungsi
VLOOKUP atau HLOOKUP mengembalikan nilai dengan
metode kira-kira
(TRUE) atau mengembalikan nilai secara tepat
(FALSE).
Contoh VLOOKUP:
= VLOOKUP(1002,$A$2:$C$4,3,FALSE)
akan menghasilkan 68
=VLOOKUP(1003,$A$2:$C$4,2,FALSE) akan
menghasilkan GHI
=B10*VLOOKUP(C10,$A$2:$C$4,3,FALSE) akan
menghasilkan 340
=B11*VLOOKUP(C11,$A$2:$C$4,3,FALSE) akan
menghasilkan 320
=B12*VLOOKUP(C12,$A$2:$C$4,3,FALSE) akan
menghasilkan 544
Contoh HLOOKUP:
=HLOOKUP(B1,$B$1:$D$3,2,FALSE) akan
menghasilkan XYZ
=HLOOKUP(B1,$B$1:$D$3,3,FALSE) akan
menghasilkan 33
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Saya novia almaira suhendri sudah mengerjakan tugas dari bapak
ReplyDelete