Struktur Pseudocode
- Get link
- X
- Other Apps
Struktur Pseudocode
Judul
{Berisi Judul Algoritma}
Deskripsi
{Berisi Deklarasi Variabel atau Konstantan}
Implementasi
{Berisi Inti Algoritma}
Penulisan sebuah pseudocode harus diawali dengan judul, kemudian di isi dengan deskripsi dimana mencakup variabel dan konstanta. Kemudian pada bagian akhir memuat implementasi yang mana bagian inti.
Notasi Pseudocode
Berikut ini adalah notasi yang digunakan dalam pseudocode.
1. Bentuk
Pernyataan
X <—- Y
keterangan :
X : diberi nilai
Y : Memberi Nilai
Ex : Hasil <—- Bilangan Mod 2
2. Bentuk Percabangan
- if kondisi then
pernyataan - if kondisi 1 then
pernyataan 1
else
pernyataan 2 - if kondisi 1 then
pernyataan 1
else if kodisi 2 then
pernyataan 2
else if kondisi n then
pernyataan
else
pernyataan else
3. Bentuk Perulangan
- for (persyaratan) do
pernyataan for - while (persyaratan)
pernyataan while - Repeat
pernyataan repeat
Until (persyratan)
Cara Menulis Pseudocode
Secara umum penulisan pseudocode terbagi menjadi 3 bagian sebagai berikut.
- Bagian judul – Bagian judul senantiasa diawali oleh kata “program” kemudian diikuti oleh nama algoritma. Pada umumnya nama algoritma senantiasa terdiri dari satu kata, apabila lebih dari satu kata penulisan disatukan. Artinya jika terdiri lebih dua kata sapasi ditiadakan.
- Bagian deklarasi – Bagian ini digunakan untuk mendefinisikan atau mendeklarasikan variabel yang dimiliki oleh algoritma. Dalam pemograman komputer sendiri memiliki beberapa variabel, seperti bilangan bulat, pecahan, desimal dan lain sebaginya.
- Bagian isi – Bagian isi dapat dikatakan bagian utama, dimana jalannya sebah algoritma. Terdiri dari sekumpulan perintah algoritma, perintahnya pun bisa berupa runtutan, kondisional ataupun perulangan. Isi memili penulisan format, seperti yang telah saya singguh pada bagian sebelumnya, untuk lebih jelasnya pada bagian contoh pseudocode.
Contoh Pseudocode
Berikut ini kami sajikan kumpulan contoh dari pseudocode, yang tentu kalian dapat menganalisis dan mempelajarinya.
1. Contoh Pseudocode Menghitung Luas Segitiga
Terdapat hal yang perlu kita perhatikan sebelum kita menuliskan pseudocode menghitung luas segitiga, yaitu kita harus tahu terlebih dahulu mengenai rumus menghitung luas segitiga.
Setelah kita mengetahui rumus menghitung luas segitiga, selanjutnya kita harus mengetahui alas dan tinggi dari sebuah segitiga yang akan kita hitung.
Contoh soal
Diketahui sebuah segitiga memiliki ukuran sebagai berikut;
- Alas 25
- Tinggi 30
Hitunglah luas segitiga tersebut dengan menggunakan psuedocode.
program hitung_luas_segitiga
deklarasi
var luas,alas,tinggi:integer;
algoritma:
alas <– 25;
tinggi <– 30;
luas <– 1/2 * alas * tinggi
write(luas)
2. Contoh Pseudocode Menghitung Luas Lingkaran
Terlebih dahulu kita harus mengetahui rumus mengenai lingkaran, adapun rumusnya adalah sebagai berikut.
Gambar di atas sekilas menyerupai contoh grafik lingkaran, padahal bukan ya. Gambar di atas adalah lingkaran yang akan kita hitung luasnya. Seperti yang sama-sama kita ketahui rumus lingkaran ialah phi*r.
Contoh soal
Sebuah lingkaran diketahui memiliki jari-jari 30, maka tuliskan pseudocode untuk menghitung luas lingkaran.
program hitung_luas_lingkaran
deklarasi
var phi : float;
var r,luas:integer;
algoritma:
phi <– 3.14;
read(r); {diinput user}
luas <– phi * r *r;
write(luas);
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment